40+ Pantun Lucu untuk Dewan Juri, Bikin Suasana Cair

Cari pantun lucu untuk dewan juri? Temukan koleksi pantun pembuka dan penutup yang kocak untuk mencairkan suasana dan merebut hati para juri.

Aug 30, 2025 - 09:41
Sep 3, 2025 - 09:42
 2
40+ Pantun Lucu untuk Dewan Juri, Bikin Suasana Cair
Pantun Lucu untuk Dewan Juri

Momen paling menegangkan dalam sebuah lomba adalah saat kita berdiri di hadapan dewan juri. Tatapan mereka yang serius dan suasana yang hening sering kali membuat nyali ciut. Padahal, juri juga manusia. Mereka bisa tersenyum, bahkan tertawa. Di sinilah sebuah pantun lucu bisa menjadi senjata rahasia Anda.

Sebagai seorang perangkai kata, saya tahu humor adalah jembatan tercepat untuk membangun koneksi. Pantun yang lucu dan disampaikan dengan baik dapat mengubah suasana tegang menjadi lebih santai. Ini menunjukkan bahwa Anda bukan hanya peserta yang gugup, tetapi juga pribadi yang menyenangkan dan percaya diri. Rasa gugup ini adalah bagian dari perjuangan. Inilah seninya ketika kita berani mengikuti sebuah lomba dan menampilkan yang terbaik.

Artikel ini tidak hanya berisi daftar pantun. Saya juga akan berbagi sedikit tips tentang bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya. Mari kita mulai.

Mengapa Humor Penting di Hadapan Juri?

Sebelum masuk ke contoh pantun, penting untuk paham tujuannya. Pantun lucu bukan sekadar untuk iseng. Ada beberapa keuntungan strategis saat Anda menggunakannya.

  1. Mencairkan Suasana. Ini adalah fungsi utamanya. Suara tawa atau senyum dari juri bisa mengurangi tekanan yang Anda rasakan.

  2. Membuat Anda Mudah Diingat. Di antara banyak peserta, orang yang bisa membuat juri tersenyum pasti akan lebih menonjol.

  3. Menunjukkan Kepercayaan Diri. Hanya orang yang percaya diri yang berani membuka penampilannya dengan lelucon.

Namun, ada satu aturan penting. Pastikan humor Anda sopan dan tidak menyinggung. Tujuannya adalah membuat suasana akrab, bukan menjadi tidak sopan.

Pantun Lucu untuk Membuka Penampilan

Ini adalah kesempatan pertama Anda untuk membuat kesan. Gunakan pantun pembuka untuk menyapa juri dan membuat mereka tersenyum.

  1. Buah nanas buah kedondong,
    Juri manis, senyumnya dong.

  2. Makan siang pakai ayam panggang,
    Minumnya es teh di dalam kendi.
    Hati saya jadi tidak tenang,
    Melihat juri setampan ini.

  3. Jalan-jalan ke Kota Mekah,
    Jangan lupa bawa sajadah.
    Wahai juri yang penuh berkah,
    Izinkan saya buka dengan Bismillah.

  4. Ada kepompong jadi kupu-kupu,
    Terbang hinggap di dahan kamboja.
    Saya di sini merasa tak mampu,
    Karena jurinya berwibawa semua.

  5. Beli pulpen merek Pilot,
    Untuk menulis di buku catatan.
    Bapak juri jangan melotot,
    Nanti hilang semua hafalan.

  6. Anak kecil main layangan,
    Benangnya putus di ujung senja.
    Jangan nilai dari penampilan,
    Karena isinya lebih luar biasa.

  7. Pohon jambu di tepi jurang,
    Sulit dipanjat batangnya licin.
    Kalau penampilan saya ada yang kurang,
    Mohon maaf lahir dan batin.

  8. Ikan hiu makan dinamit,
    Selamat pagi juri terhormat.

  9. Ke pasar beli sayur-mayur,
    Tidak lupa membeli santan.
    Hati berdebar tidak teratur,
    Melihat senyum juri yang menawan.

  10. Naik motor ke Puncak Bogor,
    Udaranya dingin menusuk raga.
    Izinkan saya sedikit berkoar,
    Di hadapan para juri bijaksana.

Pantun Lucu Penutup dan Meminta Nilai

Setelah Anda menyelesaikan penampilan, tutup dengan pantun yang berkesan. Ini adalah kesempatan terakhir Anda untuk meninggalkan senyum di wajah para juri.

  1. Burung gelatik makannya kuaci,
    Makannya sambil main seluncur.
    Penampilan saya cukup sampai di sini,
    Semoga juri jadi terhibur.

  2. Masak aer biar mateng,
    Jangan lupa ditutup pancinya.
    Saya memang tidak ganteng,
    Yang penting ilmunya luar biasa.

  3. Kalau ada jarum yang patah,
    Jangan disimpan di dalam peti.
    Kalau ada kata yang salah,
    Mohon jangan kurangi nilai kami.

  4. Beli duku di Kota Palu,
    Makannya di bawah pohon beringin.
    Walaupun saya sedikit malu-malu,
    Tapi nilai seratus saya ingin.

  5. Dua tiga ayam berlari,
    Dikejar musang sampai ke rawa.
    Selesai sudah saya di sini,
    Semoga dewan juri tidak kecewa.

  6. Pergi ke Malioboro beli bakpia,
    Untuk oleh-oleh sanak saudara.
    Saya tahu juri baik hatinya,
    Pasti nanti saya jadi juara.

  7. Pohon beringin daunnya rindang,
    Tempat berteduh anak gembala.
    Saya ingin segera disidang,
    Diberi nilai paling sempurna.

  8. Makan bubur di pagi hari,
    Jangan lupa pakai kecap asin.
    Terima kasih dewan juri,
    Sudah sudi mendengarkan.

  9. Ada semut di atas papan,
    Papannya jatuh semutnya kaget.
    Mohon maaf kalau tidak sopan,
    Saya hanya ingin nilai A banget.

  10. Ikan sepat ikan gabus,
    Makin cepat makin bagus.

Setelah usaha maksimal dan doa, semoga pantun ini menjadi penutup yang manis. Tentu, harapan terbesarnya adalah merayakan kemenangan dengan pantun juara di akhir acara.

Kapan Menggunakan Pantun Formal?

Tentu saja, tidak semua situasi cocok untuk humor. Jika suasana lomba sangat resmi dan audiensnya kaku, humor mungkin kurang pas. Anda harus pandai membaca situasi. Untuk itu, ada baiknya menyiapkan alternatif yang lebih sopan. Anda bisa melihat kumpulan pantun dewan juri yang sopan sebagai cadangan.

Tips Menyampaikan Pantun Agar Lebih Efektif

Merangkai pantun itu satu hal. Menyampaikannya adalah hal lain. Berikut beberapa tips agar pantun Anda lebih berkesan.

  1. Kontak Mata. Saat mengucapkan pantun, tatap mata para juri secara bergantian. Ini menunjukkan Anda berbicara langsung kepada mereka.

  2. Intonasi yang Pas. Jangan membacanya datar seperti membaca koran. Beri jeda sejenak sebelum baris ketiga. Naikkan sedikit nada pada baris terakhir untuk memberi penekanan.

  3. Senyum Tulus. Senyum adalah pelengkap terbaik untuk pantun lucu. Senyum Anda menunjukkan niat baik dan bisa menular ke para juri.

  4. Jangan Terburu-buru. Ucapkan setiap kata dengan jelas. Biarkan juri punya waktu untuk mencerna sampiran dan menebak isinya.

Pada akhirnya, pantun lucu adalah alat. Keberhasilannya bergantung pada cara Anda menggunakannya. Tetaplah menjadi diri sendiri dan biarkan kreativitas Anda yang berbicara. Semoga sukses.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0