Lifestyle

Pemimpin Gereja Katolik Mengakui “Luka Dalam” Akibat Pelecehan Anak

×

Pemimpin Gereja Katolik Mengakui “Luka Dalam” Akibat Pelecehan Anak

Share this article

Paus Fransiskus Minta Maaf atas Aib Masa Lalu Gereja

Belgia dibuat gempar oleh kunjungan Paus Fransiskus yang membawa kabar mengejutkan. Paus berusia 87 tahun ini secara terbuka meminta maaf atas skandal pelecehan anak yang pernah menimpa Gereja Katolik di Belgia.

Scroll untuk terus membaca

“Ini noda hitam dalam sejarah kami yang memalukan,” kata Paus Fransiskus saat berbicara di Istana Kerajaan Laeken. “Gereja seharusnya merasa malu dan meminta maaf.”

Paus berjanji untuk menemui para korban dan melakukan tindakan tegas untuk mencegah pelecehan di masa depan. “Ini bukan hanya omongan belaka, tapi juga tindakan nyata,” tegasnya.

Skandal pelecehan ini menggegerkan Belgia setelah terungkap dalam film dokumenter. Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, meminta Paus untuk mengambil langkah konkret, seperti memberikan ganti rugi kepada para korban.

Selain meminta maaf, Paus Fransiskus juga menyoroti masalah adopsi paksa yang pernah terjadi di Belgia. Ia menyebut bahwa praktik itu telah merusak kepercayaan antara Gereja dan masyarakat.

“Kita melihat buah pahit dari kesalahan dan kejahatan yang bercampur dengan pandangan yang berlaku pada saat itu,” kata Paus.

Ia berharap kunjungannya ke Belgia dapat menjadi awal dari pembaruan iman dan kepercayaan. “Mari kita ambil kesempatan ini untuk memperkuat iman kita dan membangun hubungan yang lebih baik antara Gereja dan masyarakat,” pesannya.

Meski Belgia adalah negara Katolik dengan persentase penduduk yang cukup besar, jumlah penganutnya terus menurun. Paus Fransiskus berharap kunjungannya dapat membangkitkan kembali semangat beriman di negara itu.

Artikel ini disadur dari Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Pelecehan Anak di Gereja Katolik