50+ Pantun Maulid Nabi Muhammad SAW Penuh Makna

Mencari pantun Maulid Nabi Muhammad SAW? Temukan 50+ contoh pantun penuh makna untuk ucapan, acara, dan media sosial. Penuh cinta dan ajakan bersalawat.

Aug 26, 2025 - 08:34
Aug 25, 2025 - 08:53
 1
50+ Pantun Maulid Nabi Muhammad SAW Penuh Makna
Pantun Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen yang dipenuhi dengan kegembiraan, refleksi, dan ungkapan cinta dari umat Muslim di seluruh dunia. Selain dengan menggelar pengajian dan membaca selawat, ada satu cara khas budaya kita untuk memeriahkan suasana, yaitu melalui untaian pantun.

Sebagai seorang yang mencintai keindahan bahasa, saya melihat pantun sebagai medium yang sangat tepat untuk perayaan Maulid. Strukturnya yang berirama dan syarat akan makna membuatnya mudah diterima dan berkesan di hati. Pantun Maulid bukan sekadar rangkaian kata, ia adalah jembatan untuk menyampaikan rasa rindu kepada Baginda Nabi, mengajak untuk meneladani akhlaknya, dan memupuk cinta di dalam sanubari.

Artikel ini saya susun untuk memberikan Anda puluhan ide pantun Maulid Nabi yang bisa digunakan dalam berbagai kesempatan. Mulai dari pembukaan acara, materi ceramah, ucapan untuk keluarga dan sahabat, hingga caption di media sosial.

Keindahan Pantun dalam Peringatan Maulid Nabi

Mengapa pantun terasa begitu pas untuk momen Maulid?

  • Media Dakwah yang Santun: Pantun menyampaikan nasihat dan ajakan dengan cara yang halus dan tidak menggurui.

  • Mudah Diingat: Iramanya yang teratur (A-B-A-B) membuat pesan di dalamnya lebih mudah diingat, terutama bagi anak-anak.

  • Mencerminkan Kegembiraan: Sifat pantun yang sering kali ceria sangat cocok untuk menyambut hari kelahiran sosok yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Mari kita selami bersama kumpulan pantun yang telah saya siapkan.

Kumpulan Pantun Maulid Nabi Muhammad SAW

Berikut adalah pantun yang telah dikelompokkan berdasarkan tujuannya.

A. Pantun Pembuka Acara dan Pidato Maulid

Pantun ini cocok digunakan untuk membuka acara peringatan Maulid, sambutan panitia, atau sebagai pengantar ceramah untuk menarik perhatian hadirin.

  1. Pohon mangga dahannya rendah,
    Tumbuh subur di tepi perigi.
    Dengan Bismillah acara dibuka,
    Semoga berkah Maulid Nabi.

  2. Langit biru dihiasi pelangi,
    Tanda hujan akan berhenti.
    Selamat datang kami ucapkan lagi,
    Di acara Maulid sepenuh hati.

  3. Jalan-jalan ke Kota Mekah,
    Jangan lupa membawa kurma.
    Peringatan Maulid membawa berkah,
    Untuk kita semua bersama.

  4. Sungguh indah bunga melati,
    Wanginya semerbak di waktu pagi.
    Mari luruskan niat di hati,
    Mencari syafaat di hari nanti.

  5. Beli kain tenun di pasar,
    Warnanya cerah tiada duanya.
    Maulid Nabi menjadi dasar,
    Untuk meneladani akhlak mulianya.

  6. Anak gembala meniup seruling,
    Suaranya merdu di tengah padang.
    Hati siapa tak ikut girang,
    Hari lahir Nabi telah datang.

  7. Jika pergi ke tanah subur,
    Bawalah bibit tanam di sana.
    Mari kita semua bersyukur,
    Telah menjadi umat sang Nabi tercinta.

  8. Makan ketupat dengan rendang,
    Lebih nikmat ditambah acar.
    Semoga acara berjalan lancar,
    Rahmat Allah senantiasa terpancar.

B. Pantun Tentang Akhlak Luhur dan Sifat Nabi

Bagian ini berisi pantun yang menekankan pentingnya meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW sebagai panduan hidup.

  1. Kayu lurus dibuat titi,
    Untuk menyeberang sungai deras.
    Nabi Muhammad jujur sejati,
    Bekerja ikhlas tak kenal batas.

  2. Bunga mawar dipetik sekuntum,
    Diberi pita jadi hiasan.
    Wajah Nabi selalu tersenyum,
    Penuh kasih dan kesabaran.

  3. Anak kecil bermain gasing,
    Berputar cepat di atas tanah.
    Tak pernah beliau sakiti orang,
    Tutur katanya selalu amanah.

  4. Pergi ke laut menangkap ikan,
    Dapat banyak dijual ke kota.
    Sifat pemaaf beliau ajarkan,
    Walau disakiti tak pernah dendam.

  5. Pohon kelapa tumbuh menjulang,
    Buahnya lebat berguna semua.
    Sifat Nabi patut diulang,
    Adil bijaksana kepada semua.

C. Pantun Ajakan Bersalawat

Inti dari perayaan Maulid adalah memperbanyak selawat. Pantun ini bertujuan untuk mengingatkan dan mengajak hadirin untuk bersalawat.

  1. Bulan Rabiul Awal telah tiba,
    Hati gembira menyambutnya.
    Jangan lupa wahai saudara,
    Perbanyak selawat untuk Baginda.

  2. Di hutan ada banyak rusa,
    Berlari lincah ke sana kemari.
    Jangan biarkan bibirmu puasa,
    Basahi terus dengan selawat Nabi.

  3. Jika haus minumlah air,
    Air kelapa pelepas dahaga.
    Selawat Nabi terus mengalir,
    Mengharap syafaat di alam surga.

  4. Sungguh manis buah rambutan,
    Lebih manis dari buah kurma.
    Selawat jadi amalan andalan,
    Untuk kita umat akhir zaman.

  5. Burung dara terbang tinggi,
    Hinggap sebentar di dahan cemara.
    Allahumma sholli 'ala sayyidina Nabi,
    Semoga hidup kita sejahtera.

D. Pantun Penutup Doa dan Harapan

Gunakan pantun ini untuk mengakhiri pidato atau sebagai caption penutup di media sosial, berisi doa dan harapan.

  1. Burung Irian burung Cendrawasih,
    Cukup sekian dan terima kasih.
    Semoga cinta kita tak pernah tersisih,
    Kepada Nabi sang kekasih.

  2. Jika ada sumur di ladang,
    Bolehlah kita menumpang mandi.
    Jika ada umur yang panjang,
    Semoga kita bisa bertemu Nabi.

  3. Beli buah di pasar Kramat Jati,
    Jangan lupa membeli stroberi.
    Semoga acara ini memberkati,
    Dan menambah cinta pada Nabi.

  4. Dari mana datangnya lintah,
    Dari sawah turun ke kali.
    Peringatan Maulid usailah sudah,
    Semoga tahun depan berjumpa kembali.

Tips Membuat Pantun Maulid Anda Sendiri

Ingin mencoba merangkai kata sendiri? Berikut beberapa tips sederhana.

  • Pahami Strukturnya: Ingat, pantun terdiri dari empat baris dengan rima A-B-A-B. Dua baris pertama adalah sampiran (pengantar), dan dua baris kedua adalah isi (pesan utama).

  • Pilih Tema Mulia: Fokus pada tema seputar Maulid, seperti cinta, rindu, teladan, akhlak Nabi, dan ajakan bersalawat.

  • Gunakan Diksi yang Sopan: Pilih kata-kata yang menunjukkan rasa hormat, seperti "Baginda Nabi", "Rasul Junjungan", atau "Nabi Tercinta".

  • Jadikan Sampiran Relevan: Usahakan sampiran Anda memiliki nuansa yang positif atau berhubungan dengan alam dan kebaikan untuk mendukung isi pantun.

Semoga kumpulan pantun ini bermanfaat dan dapat menambah semarak perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan Anda. Yang terpenting dari semuanya adalah esensi untuk terus mengingat, mencintai, dan meneladani Rasulullah dalam setiap langkah kehidupan kita.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0